Jumat, 14 Maret 2014

Perbedaan antara Wawancara Biasa dan Wawancara Jurnalistik


Wawancara biasa 

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. 

* Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
* Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
* Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.

Wawancara Jurnalistik

Dalam pengertian jurnalistik, wawancara adalah suatu percakapan terpimpin dan tercatat atau suatu percakapan secara tatap mula dimana seseorang mendapat informasi dari orang lain. Pengertian lain wawancara adalah merupakan suatu hubungan antar manusia dimana kedua pihak bersikap sama derajat selama pertemuan-pertemuan berlangsung.

Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.

Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita.

Wawancara berita (news interview) adalah kegiatan tanya-jawab yang dilakukan reporter atau wartawan dengan nara sumber untuk memperoleh informasi menarik dan penting yang diinginkan.

Wawancara merupakan metode pencarian berita yang baik dan sangat penting bagi wartawan. Melalui metode ini lebih banyak informasi dapat digali. Wawancara memiliki keluwesan karena informasi yang diperoleh cenderung dianggap “sah” dan tidak diragukan kebenarannya sejauh menyebutkan atribusi dan nama sumbernya.

Wawancara adalah kegiatan pencarian informasi dengan cara menanyakan secara mendetail dan mendalam; memancing dengan pernyataan maupun mengkonfirmasi suatu hal, agar dapat diperoleh gambaran yang utuh tentang narasumber atau peristiwa maupun isu tertentu.

Wawancara dapat disamakan dengan obrolan. Namun ada perbedaan mendasar antara obrolan biasa dengan wawancara. Hal-hal yang membedakan tersebut adalah tujuannya, hubungan antara narasumber dan pewawancara, tata krama, dan batasan waktunya. Untuk dapat mempersiapkan dan melaksanakan wawancara dengan baik serta sesuai dengan tujuannya; kita perlu mengetahui jenis-jenis wawancara untuk berita, wawancara untuk features, dan orang terkenal, serta wawancara biografi.

Perbedaan antara keduanya adalah, jika wawancara biasa tidak mengandung unsur berita seperti wawancara jurnalistik. Wawancara biasa lebih mengedepankan aspek kehidupan pada seorang narasumber, sementara itu wawancara jurnalistik sangat bergantung pada narasumber yang mempunyai informasi penting untuk segera diberitakan atau diterbitkan. Wawancara biasa tidak mengejar waktu tetapi lebih mencari informasi kepada suatu narasumber.

Wawancara jurnalistik pun berbanding terbalik dengan wawancara biasa, wawancara jurnalistik sangat membutuhkan waktu yang cepat  dan singkat dalam mencari serta menerbitkan berita yang sesuai kebutuhan masyarakat.